pembahasan mengenai struktur
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1 Latar Belakang
Salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang,
membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan
untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang
luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan
tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini
bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Perkembangan industri jasa konstruksi yang melaju dengan pesat dan
cepat, seiring dengan perkembangan teknologi dan kondisi krisis serta tantangan
yang muncul, seperti kecenderungan perekonomian yang berbasis informasi dan
kecenderungan teknologi terutama dalam bidang struktur dikarenakan adanya
perluasan area industri dan bisnis secara global yang pasti menuntut
pengembangan pembangunan di Indonesia untuk dapat berperan aktif dalam
memanfaatkan peluang, yaitu dengan mengisi kebutuhan tenaga kerja di pasar
global.
Proses pembangunan gedung dimulai dari keinginan klien untuk membuat
sebuah gedung, kemudian menentukan sasaran dari proyek pada umumnya. Terlebih
dahulu seorang klien akan menemui seorang arsitek untuk membicarakan usulan
atau keinginannya. Pada keadaan lain, klien akan langsung datang langsung
kekontraktor atau pemborong, dimana jasa dan pelaksanaan atau kontrak manajemen disatukan. Pertemuan pertama
antara klien dan arsitek umumnya
mengensi penentuan tipe bangunan, ukuran, dana yang tersedia, dan tapak
bangunan. Dalam menjalankan tugas ini arsitek disarankan meninjau lapangan agar
dapat mencurahkan imajinasi dan visualisasi keinginan klien terhadap
situasi tempat dimana bangunan akan
didirikan. Tentu saja perencana diharapkan dapat memanfaatkan keunggulan tapak
seoptimal mungkin. Selanjutnya arsitek akan menyusun uraian singkat yang berisi
daftar keperluan klien dalam desain, konstruksi dan biaya serta jangka waktu
pelaksanaan pembangunan dan kapan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.
Klien dapat berupa
lembaga pemerintah, swasta atau perorangan. Kebutuhan klien dari pemerintah
pada umumnya berbeda engan klien swasta. Pekerjaan konstruksi dari pemerintah
biasanya seringkali didasarkan atas pertimbangan plitik maupun sosial.
Sedangkan motivasi umum yang mendasari klien swasta adalah keuntungan, meskipun
beberapa diantaranya masih memikirkan tujuan amal.
Kemajuan dibidang pembangunan dapat dilihat majunya teknologi dan
pengetahuan dalam mendesain struktur untuk mendapatkan bangunan diperlukan
desain struktur yang baik. Desain struktur merupakan salah satu bagian dari
seluruh proses perencanaan pembangunan. Proses desain sendiri dapat di artikan sebagai
gabungan antara unsur seni dan ilmu pengetahuan yang membutuhkan keterampilan
dan pengetahuan dalam mengolahnya (Wahyudi dan Rahim, 1999:2). Adapun tujuan
utama dari desain struktur adalah untuk mendapatkan struktur yang aman terhadap
beban atau efek beban yang bekerja selama masa penggunaan bangunan. Pada
intinya sasaran desain struktur meliputi daya layan, kekuatan yang cukup,
fungsi, estetika, dan ekonomi (Wahyudi dan Rahim, 1999:3)
Tidak
dipungkiri bahwa sebagian bangunan di Indonesia didesain dan dibangun dengan
campuran beton yang pada umumnya dipadu dengan baja. Kombinasi tersebut biasa
disebut beton betulang. Beton kuat tehadap tekan dan lemah terhadap tarik,
kira-kira 10-15% dari kekuatan tariknya. Oleh karena itu perlu tulangan untuk
menahan gaya tarik untuk memikul beban-beban yang bekerja pada beton.
Sistem-sistem beton tersebut dibentuk dari berbagai elemen struktur beton yang
bila dipadukan menghasilkan suatu sistem menyeluruh. Salah satunya adalah
balok. Balok adalah komponen struktur yang menyalurkan beban-beban tributary
dari slab lantai ke kolom lantai yang vertikal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat kami analisa
diantaranya yaitu;
1. Apa
yang di maksud dengan struktur ?
2. Apa
peranan struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?
3. Apa
Sistem dan fungsi struktur bangunan teknik sipil ?
4. Apa
peranan analisis struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?
1.1
Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta
penjelasan tentang :
v Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
struktur
v Untuk mengetahui peranan struktur bangunan
dalam teknik sipil
v Untuk mengetahui fungsi dan peranan analisis
struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil
1.2 Manfaat
·
Untuk memberikan
pemahaman kepada mahasiswa tentang struktur dalam bidang Teknik Sipil
·
Memberikan pengetahuan
tentang fungsi dan
peranan analisis struktur dalam perancangan bangunana teknik sipil
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur
Struktur
adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau
bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi
setiap sistem.
Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung
pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan
mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung
pada pengetahuan
yang ada. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang
terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat:
Totalitas, Transformatif, Otoregulatif
Structurae
adalah sebuah database
yang berisi karya-karya struktural dan teknik sipil
dari semua jenis seperti jembatan, bangunan
bertingkat tinggi , menara, bendungan dan lain lain, database ini berisikan informasi
tentang perusahaan dan orang (insinyur dan arsitek pembangun) yang terlibat dalam desain atau pembangunan
struktur. Nama Structurae didasarkan pada Latin
kata strūctūra (dalam bentuk jamak nominatif atau genitif tunggal) berkait
dengan tindakan konstruksi serta hasil tindakan.
Structurae didukung oleh kontribusi dari ratusan relawan yang ingin
berbagi data, informasi dan gambar sebagai bagaian masukan. Sebagian besar dari
masukan berisikan referensi jurnal khusus dan sumber lainnya. Pendirinya adalah
Nicolas Janberg, adalah seorang insinyur jembatan yang memutuskan untuk membuat
Structurae pada tahun 1998 setelah membuat situs kursus sambil menjadi
seorang asisten yang mengajar pada Departemen Teknik Sipil di Universitas Princeton. Structurae ini
didasarkan pada gagasan dan struktur pada arsitektur database archINFORM
dianggap sebagai perintis dalam data katalog proyek bangunan pada Internet.
Situs web dan database Structurae saat ini tersedia dalam tiga
bahasa - Inggris, Perancis,
dan Jerman.
Proyek ini dibiayai melalui iklan online, para sponsor, dan kelengkapan masukan
utama bagi produk dan database perusahaan. Situs web ini terdiri lebih dari
100.000 individu terlibat pada halaman program ColdFusion
dan penggunaan data MySQL.
Pengertian Struktur Dan Konstruksi Serta Kaitannya Dengan Disiplin
Ilmu Lain Pengertian Dan Sistem Penggambaran Denah Tampak Potongan Detail Suatu
Gambar Desain Yang Benar Dengan Cara Manual Dan Menggunakan Program Komputer
AUTOCAD Teori Gerakan Gerak Harmonis Gerakan Arah Horizontal Dan Vertikal Teori
Vibrasi Aplitudo Frekuensi Dan Sifat Dinamis Tanah Perilaku Dinamis Pada
Pondasi Mesin Berbagai Tipe Dan Model Pondasi Mesin Perancangan Pondasi Mesin
Dalam dunia teknik sipil -khususnya bidang struktur- software spreadsheet
MS Excel mungkin termasuk salah satu program yang populer
setelah program-program semacam SAP2000, STAAD, dkk. Disebut “populer” karena
kemampuannya dalam memproses hitungan, atau untuk lebih gampangnya bisa dibuat ngitung
gitu… Iya lah, kan bidang ini memang banyak berisikan hitungan -mulai dari
rumus-rumus nan njlimet sampai rupiahnya- jadi semua yang bisa
dijadikan alat hitung ya pasti laris. Mau bikin hitungan tulangan sampai
rincian RAB alias hitungan duitnya bisa dilayani program ini. Faktor lain
adalah karena “menemukannya” juga (relatif) mudah, maksudnya di -hampir- semua
komputer mesti sudah ada program yang masih sekerabat MS Word dan Power
Point ini, malah kadang mungkin sudah bawaan dari komputernya. Jadi,
tinggal langsung tancap gas saja tanpa perlu repot cari “master”-nya
kalau ternyata belum ada hehehe… Selain menghitung dengan cara biasa (lewat
rumus macam =A4/B4*100 atau function seperti =MAX(C:C)), dalam MS
Excel dibekali juga dengan kemampuan programming, yaitu lewat Macro.
Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa
pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya.
Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang
struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat
dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang
ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan,
jalan,
jembatan,
terowongan dari pembangunan pondasi
hingga bangunan siap digunakan.
STRUKTUR, cabang yang mempelajari masalah
struktural dari material yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan
jenis materialbangunan diantaranya: baja, beton, kayu, kaca atau bahan
lainnya. Dalambidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan
denganperencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari
pembangunan pondasi hingga bagunana siap digunakan.
Gambar 1.4.
Macam pekerjaan konstruksi teknik sipil
2.2 PERAN
ANALISIS STRUKTUR
Analisis Strukturbukan merupakan
tahapan akhir dalam proses perancangan, analisis struktur merupakan alat yang digunakan
untuk mendukung proses perancangan. Tujuan utama dari analisis struktur adalah
untuk membantu perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting
dalam proses perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah
struktur pada beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur
tersebut uang berupa :
·
Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur
·
Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya
geser, momen lentur dan momen torsi.
2.2.1 Gambar Struktur Bangunan
2.3 Struktur Beton
2.3.1 Beton Bertulang
Beton
kuat terhadap tekan, teapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu , perlu
tulangan untuk menahan gaya tarik untuk yang memikul beban- beban yang bekerja
pada beton. Adanya tulangan sring kali digunakan untuk memperkuat daerah tekan
pada penampang balok. tulangan baja tersebut perlu untuk beban-beban berat
dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang.
Sebagai tambahan
, struktur beton harus cukup mampu
menerima kondsi beban kerja dalam kaitan agar memperoleh kekuatan cadangan yang
diperlukan untuk menahan beban batas.
2.3.2 Jenis dan sifat baja
tulangan
Baja tulangan beton terdiri dari batng, kawat,
dan jaring kawat baja las yang seluruhnya dirakit sesuai standar ASTM.
Sifat-sifat terpenting baja tulangan adalah sebagai berikut ;
1. Modulus Young, Es
2. Kekuatan Leleh, f y
3. Kekutan Batas, fu
4. Mutu Baja yang Ditentukan
5. Ukuran atau diameter batang atau kawat
Untuk menambah lekatan
antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir pada permukaan sesuai spesifikasi ASTM.
Pembentukan ulir terdebut harus mrmenuhi spesifikasi ASTM A16-76
agar dapat diterima sebagai batang-batang ulir. Untuk memperoleh batang
ulir maka batang dlilit kawat sesuai dengan bentuk yang diinginkan lalu dipres.
Kecuali untuk dipakai sebagai tulangan spiral pada kolom, hanya batang ulir,
kawat ulir,atau kawat bentukan dari kawat ulir maupun polos yang dapat digunakan
dalam beton bertulang.
Untuk mutu baja 40,60, dan 80. Angka – angka
tersebut merupakan kekuatan leleh baja tulangan 40000,60000, an 80000 psi (
masing-masing 276, 345, dan 517 N/mm2 ), dan pada umumnya mempunyai
titik leleh yang jelas , nilai kekuatan lelahnya diambil jelasnya diambil
sebagai kekuatan pada saat regangannya 0,005 untuk mutu baja 40 dan 60 serta
0,0035 untuk baja mutu 80. kekuatan tarik batas untuk mutu baja 40,60,dan 80
adalah 70000, 90000, 100000 psi ( 483, 621, dan 690 N/mm2) dan
berapa jenis baja dapat dilihat pada
table 2.1 persentase perpanjangan pada keadaan fracture yang bergantung pada
mutu baja, diameter batang, dan cara-cara pembuatannya bervariasi dari 4,5 %
sampai 12 % untuk suatu panjang terukur 8 in ( 203,2 mm ).
Untuk hampir semua
baja, perilakunya diasumsikan sebagai elastplatis dan modulus Young diambil
sebesar 29 x 106 psi ( 200 x
106 Mpa ).
te Institute (ACI).
2.3.3
Sistem – sistem Struktur Beton
Setiap struktur
mertupakan perpaduan antara asitektur dan teknik (rekayasa) sehingga memenuhi
fungsi tertentu. bentuk dan fungsi sangat erat kaitannya dan struktur yang
terbaik adalah salah satu yang paling dapat memenuhi kebutuhan calon pemakai
disamping serviceable, menarik dan
menghemat biaya dari segi ekonomi walaupun hampir semua struktur dirancang
jangka waktu 50 tahun., struktur beton yang dibuat dari campuran beton yang
baik tercatat mempunyai masa hidup yang lebih lama.
Banyak bangunan
berciri khas, yang berstruktur beton, dibuat dengan rancangan struktur yang
mempunyai nilai seni dan pengetahuan mengenai desain structural, disertai
dengan kejujuran logika dengan imajnasi. bangunan dengan sistem beton tersebut,
antara lain terminal TWA, New York, Terminal Newark, New jersey, Symphony Hall,
Melbourne, Chicago’s Marina Tower dan Water Tower Place, dan The Dallas Super
Dome adalah contoh-contoh dari hasil perpaduan antara bentuk dan fungsi yang
didukung oleh perhitungan yang cermat. gambar-gambar dari beberapa bangunan
yang mempunyai cirri khas tersebut.
Sistem – sistem beton
diatas dibentuk dari berbagai elemen struktur beton yang bila dipadukan
menghasilkan suatu sistem menyeluruh. secara garis besar komponen-komponennya
dapat diklasifiksikan atas (1) slab, (2)
balok, (3) kolom, (4) dinding dan (5) fundasi.
2.3.4 Slab
slab
adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun beban mati
kerangka pendukung vertical dari suatu sisten struktur. elemen tersebut dapat
berupa slab diatas balok atau Waffel slab, flat slab (slab tanpa balok
yang bertumupuk langsung pada kolom), atau slab komposit diatas joist.
elemen-elemen tersebut dapat dibuat sehingga bekerja dalan satu arah (slab satu
arah) atau bekerja dalam dua arah yang saling tegak lurus (slab dua arah dan
flat pelat).
2.3.5 Balok
Balok adalah sistem
struktur yang menyalurkan beban-beban tributary dari slab lantai kekolom penyangga yang vertical. pada umumnya elemen
balok dicor secara monolit dengan slab dan structural ditulangi dibagian bawah,
atau dibagian atas dan bawah. karena balok dicor secara monolit dengan slab,
maka elemen tersebut membentuk penampang balok T untuk tumpuan dalam dan balok
L untuk tumpuan tepi.
2.3.6
Kolom
Kolom adalah elemen
vertical yang memikul sisten lantai structural. elemen ini merupakan elemen
yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai dengan momen lentur. kolom
merupakan unsur terpenting dalam peninjajuan keamanan struktur. jika sistem
struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal, elemen ini disebut
balok-kolom.
2.3.6
Dinding
Dinding adalah penutup
vertical rangka bangunan. biasanya tidak harus terbuat dar beton, tetapi
terbuat dari material yang secara estetis memenuhi kebutuhan fungsional dan
bentuk suatu sistem struktur. Selain itu dinding beton structural sering
digunakan sebagai dinding fundasi, dinding tangga, dan dinding geser yang dapat
memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa.
2.3.7
Fondasi
Fondasi adalah elemen
beton structural yang meneruskan beban dari struktur diatasnya ketanah yang
memikulnya. fondasi dapat mempunyai berbagai bentuk, dan yang paling sederhana
adalah fondasi setempat. Fondasi jenis ini dapat dipandang sebagai pelat
terbalik yang menruskan beban merata dari tanah kekolom. Bentuk fundasi lainnya
adalah tiang-tiang yang dipacangkan ketanah, fondasi gabungan yang memikul
lebih dari satu kolom, fondasi telapak, dan fondasi rakit yang pada dasarnya
adalah konstruksi slab dan balok terbalik.
Hasil analisis dan
desain suatu struktur harus disajikan dalam bentuk yang sesuai dan standar agar
pelaksana dapat menggunakannya untuk membangun seluruh sistem. dengan demikian
pengetahuan untuk membaca gambar kerja juga sangat diperlukan.
2.4
Keandalan dan Keamanan Struktural Komponen
Beton
Tiga kemajuan yang
dicapai dalam dasawarsa terakhir mempunyai banyak pengaruh terhadap prosedur
desain saat ini dan masa yang akan datang. Ketiganya adalah kemajuan pesat
dalam kemajuan analitis ekspermental elemen beton, pendekatan secara teori
kemetakan terhadap interpretasi perilaku, dan tersedianya alat hitung yang
dapat dengan cepat menganalisis keamanan dan keandalan sistem. sampai kini
hampir semua factor keamanan dalam desain mempunyai latar belakang empiris yang
berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan mengenai keruntuhan dan sifat-sifat
beton, maka factor keamanan juga semakin di sesuaikan dan dalam banyak hal
menjadi lebih rendah.
A. L. L. Baker pada
tahun 1956 mengusulkan suatu metode yang sederhana untuk menentukan factor
keamanan berdasakan evolusi teori kementakan. metode ini menharapkan para
perencana mempunyai pemikiran yang kritis mengenai batas-batas keamanan dalam
desain. pada metode ini berbagai factor mempengaruhi Wt untuk berbagai factor pengerjaan, kondisi pengerjaan, hasil
keruntuhan, dan kapasitas tahanan.
2.5 Struktur baja
2.5.1
Baja Tulangan Beton
Berdasarkan bentuknya,
baja tulangan beton dibedakan menjadi 2 (dua) jenis :
•
Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan
beton berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip, disingkat BjTP.
•
Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan
beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk
memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan
gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton, disingkat BjTS.
2.5.2 Hubungan
Tegangan-Regangan Baja
Jika suatu benda di
tarik, maka akan mulur (extension), terdapat hubungan antara pertambahan
panjang dengan gaya yang diberikan. Jika gaya persatuan
luasan disebut tegangan
dan pertambahan panjang disebut regangan, maka hubungan ini dinyatakan dengan
grafik tegangan dan regangan (stress-strain graph)
2.5.3 Tegangan Leleh
Tegangan leleh (fy)
bermanfaat untuk menghitung penampang lentur, lentur dengan gaya normal, dan
gaya geser lentur pada penampang beton bertulang. Dalam persamaan keseimbangan
terhadap kuat tekan beton, besarnya tegangan leleh harus diketahui.
Besarnya tegangan leleh
baja (fy) dibagi menjadi empat kelompok, dengan kisaran sebagai
berikut:
•
Carbon Steels, tegangan leleh 210 - 280
Mpa.
•
High - strength low alloy steels, tegangan leleh 280 - 490
Mpa.
•
Heat- treated carbon and high-strength low alloy
steels, tegangan leleh 322 - 700 Mpa.
•
Heat-treated constructional alloy steels, tegangan leleh 630 - 700
Mpa.
Cara menghitung luas
penampang nominal, keliling nominal, dan berat nominal adalah sebagai berikut :
Luas Penampang Nominal (Ln)
LN = 0,784 x
/ 100
Dimana :
Ln
= Luas penampang nominal (cm2)
d
= diameter nominal (mm)
Keliling Nominal (K)
K = 0,3142 x d (mm)
Dimana :
K
= Keliling nominal (mm)
d = diameter nominal (mm)
Berat Nominal (W)
W = 0,785 x Ln (kg./m)
Dimana :
W = Berat nominal (Kg./m)
Ln
= Luas penampang nominal (cm2)
2.6 Uji Sifat Mekanis Baja
Tulangan
Dalam pengujian sifat
mekanis baja tulangan beton digunakan rumus-rumus perhitungan berikut ini :
Tegangan Leleh (fy)
fy = Q / So (
kg/mm² ).
Dimana :
Q = beban pada batas ulur ( kg )
So
= luas penampang batang tulangan ( mm² )
Kekuatan tarik (fmax)
fmax = P
/ So ( kg/mm² ).
Dimana :
P = beban maksimum ( kg )
So
= luas penampang batang tulangan ( mm² )
Regangan (e)
e = Lu –
Lo /
Lo x 100 %.
Dimana :
e = regangan ( % )
Lu
=panjang batang setelah ditarik ( mm )
Lo
=panjang batang semula ( mm ) = 8 x diamater penampang
BAB IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
·
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan
lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi
setiap sistem.
Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung
pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan
mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung
pada pengetahuan
yang ada. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang
terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat:
Totalitas, Transformatif, Otoregulatif
·
Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk
membantu perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam
proses perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah struktur pada
beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut uang
berupa :
1. Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk
konfigurasi struktur
2. Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur
: gaya aksial, gaya geser, momen lentur dan momen torsi.
3.2 Saran
Saran terhadap makalah ini adalah
sekiranya dapat memberikan masukan dan kritik demi kesempurnaan makalah ini
agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat tentang
BAB I
PENDAHULUAN
1.
1 Latar Belakang
Salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang,
membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan
untuk kemaslahatan hidup manusia. Teknik sipil mempunyai ruang lingkup yang
luas, di dalamnya pengetahuan matematika, fisika, kimia, biologi, geologi, lingkungan hingga komputer
mempunyai peranannya masing-masing. Teknik sipil dikembangkan sejalan dengan
tingkat kebutuhan manusia dan pergerakannya, hingga bisa dikatakan ilmu ini
bisa mengubah sebuah hutan menjadi kota besar.
Perkembangan industri jasa konstruksi yang melaju dengan pesat dan
cepat, seiring dengan perkembangan teknologi dan kondisi krisis serta tantangan
yang muncul, seperti kecenderungan perekonomian yang berbasis informasi dan
kecenderungan teknologi terutama dalam bidang struktur dikarenakan adanya
perluasan area industri dan bisnis secara global yang pasti menuntut
pengembangan pembangunan di Indonesia untuk dapat berperan aktif dalam
memanfaatkan peluang, yaitu dengan mengisi kebutuhan tenaga kerja di pasar
global.
Proses pembangunan gedung dimulai dari keinginan klien untuk membuat
sebuah gedung, kemudian menentukan sasaran dari proyek pada umumnya. Terlebih
dahulu seorang klien akan menemui seorang arsitek untuk membicarakan usulan
atau keinginannya. Pada keadaan lain, klien akan langsung datang langsung
kekontraktor atau pemborong, dimana jasa dan pelaksanaan atau kontrak manajemen disatukan. Pertemuan pertama
antara klien dan arsitek umumnya
mengensi penentuan tipe bangunan, ukuran, dana yang tersedia, dan tapak
bangunan. Dalam menjalankan tugas ini arsitek disarankan meninjau lapangan agar
dapat mencurahkan imajinasi dan visualisasi keinginan klien terhadap
situasi tempat dimana bangunan akan
didirikan. Tentu saja perencana diharapkan dapat memanfaatkan keunggulan tapak
seoptimal mungkin. Selanjutnya arsitek akan menyusun uraian singkat yang berisi
daftar keperluan klien dalam desain, konstruksi dan biaya serta jangka waktu
pelaksanaan pembangunan dan kapan pekerjaan tersebut akan dilaksanakan.
Klien dapat berupa
lembaga pemerintah, swasta atau perorangan. Kebutuhan klien dari pemerintah
pada umumnya berbeda engan klien swasta. Pekerjaan konstruksi dari pemerintah
biasanya seringkali didasarkan atas pertimbangan plitik maupun sosial.
Sedangkan motivasi umum yang mendasari klien swasta adalah keuntungan, meskipun
beberapa diantaranya masih memikirkan tujuan amal.
Kemajuan dibidang pembangunan dapat dilihat majunya teknologi dan
pengetahuan dalam mendesain struktur untuk mendapatkan bangunan diperlukan
desain struktur yang baik. Desain struktur merupakan salah satu bagian dari
seluruh proses perencanaan pembangunan. Proses desain sendiri dapat di artikan sebagai
gabungan antara unsur seni dan ilmu pengetahuan yang membutuhkan keterampilan
dan pengetahuan dalam mengolahnya (Wahyudi dan Rahim, 1999:2). Adapun tujuan
utama dari desain struktur adalah untuk mendapatkan struktur yang aman terhadap
beban atau efek beban yang bekerja selama masa penggunaan bangunan. Pada
intinya sasaran desain struktur meliputi daya layan, kekuatan yang cukup,
fungsi, estetika, dan ekonomi (Wahyudi dan Rahim, 1999:3)
Tidak
dipungkiri bahwa sebagian bangunan di Indonesia didesain dan dibangun dengan
campuran beton yang pada umumnya dipadu dengan baja. Kombinasi tersebut biasa
disebut beton betulang. Beton kuat tehadap tekan dan lemah terhadap tarik,
kira-kira 10-15% dari kekuatan tariknya. Oleh karena itu perlu tulangan untuk
menahan gaya tarik untuk memikul beban-beban yang bekerja pada beton.
Sistem-sistem beton tersebut dibentuk dari berbagai elemen struktur beton yang
bila dipadukan menghasilkan suatu sistem menyeluruh. Salah satunya adalah
balok. Balok adalah komponen struktur yang menyalurkan beban-beban tributary
dari slab lantai ke kolom lantai yang vertikal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dapat kami analisa
diantaranya yaitu;
1. Apa
yang di maksud dengan struktur ?
2. Apa
peranan struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?
3. Apa
Sistem dan fungsi struktur bangunan teknik sipil ?
4. Apa
peranan analisis struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil ?
1.1
Tujuan
Tujuan dari Makalah ini adalah untuk berikan pengertian serta
penjelasan tentang :
v Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan
struktur
v Untuk mengetahui peranan struktur bangunan
dalam teknik sipil
v Untuk mengetahui fungsi dan peranan analisis
struktur dalam perancangan bangunan teknik sipil
1.2 Manfaat
·
Untuk memberikan
pemahaman kepada mahasiswa tentang struktur dalam bidang Teknik Sipil
·
Memberikan pengetahuan
tentang fungsi dan
peranan analisis struktur dalam perancangan bangunana teknik sipil
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Struktur
Struktur
adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan lain atau
bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi
setiap sistem.
Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung
pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan
mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung
pada pengetahuan
yang ada. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang
terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat:
Totalitas, Transformatif, Otoregulatif
Structurae
adalah sebuah database
yang berisi karya-karya struktural dan teknik sipil
dari semua jenis seperti jembatan, bangunan
bertingkat tinggi , menara, bendungan dan lain lain, database ini berisikan informasi
tentang perusahaan dan orang (insinyur dan arsitek pembangun) yang terlibat dalam desain atau pembangunan
struktur. Nama Structurae didasarkan pada Latin
kata strūctūra (dalam bentuk jamak nominatif atau genitif tunggal) berkait
dengan tindakan konstruksi serta hasil tindakan.
Structurae didukung oleh kontribusi dari ratusan relawan yang ingin
berbagi data, informasi dan gambar sebagai bagaian masukan. Sebagian besar dari
masukan berisikan referensi jurnal khusus dan sumber lainnya. Pendirinya adalah
Nicolas Janberg, adalah seorang insinyur jembatan yang memutuskan untuk membuat
Structurae pada tahun 1998 setelah membuat situs kursus sambil menjadi
seorang asisten yang mengajar pada Departemen Teknik Sipil di Universitas Princeton. Structurae ini
didasarkan pada gagasan dan struktur pada arsitektur database archINFORM
dianggap sebagai perintis dalam data katalog proyek bangunan pada Internet.
Situs web dan database Structurae saat ini tersedia dalam tiga
bahasa - Inggris, Perancis,
dan Jerman.
Proyek ini dibiayai melalui iklan online, para sponsor, dan kelengkapan masukan
utama bagi produk dan database perusahaan. Situs web ini terdiri lebih dari
100.000 individu terlibat pada halaman program ColdFusion
dan penggunaan data MySQL.
Pengertian Struktur Dan Konstruksi Serta Kaitannya Dengan Disiplin
Ilmu Lain Pengertian Dan Sistem Penggambaran Denah Tampak Potongan Detail Suatu
Gambar Desain Yang Benar Dengan Cara Manual Dan Menggunakan Program Komputer
AUTOCAD Teori Gerakan Gerak Harmonis Gerakan Arah Horizontal Dan Vertikal Teori
Vibrasi Aplitudo Frekuensi Dan Sifat Dinamis Tanah Perilaku Dinamis Pada
Pondasi Mesin Berbagai Tipe Dan Model Pondasi Mesin Perancangan Pondasi Mesin
Dalam dunia teknik sipil -khususnya bidang struktur- software spreadsheet
MS Excel mungkin termasuk salah satu program yang populer
setelah program-program semacam SAP2000, STAAD, dkk. Disebut “populer” karena
kemampuannya dalam memproses hitungan, atau untuk lebih gampangnya bisa dibuat ngitung
gitu… Iya lah, kan bidang ini memang banyak berisikan hitungan -mulai dari
rumus-rumus nan njlimet sampai rupiahnya- jadi semua yang bisa
dijadikan alat hitung ya pasti laris. Mau bikin hitungan tulangan sampai
rincian RAB alias hitungan duitnya bisa dilayani program ini. Faktor lain
adalah karena “menemukannya” juga (relatif) mudah, maksudnya di -hampir- semua
komputer mesti sudah ada program yang masih sekerabat MS Word dan Power
Point ini, malah kadang mungkin sudah bawaan dari komputernya. Jadi,
tinggal langsung tancap gas saja tanpa perlu repot cari “master”-nya
kalau ternyata belum ada hehehe… Selain menghitung dengan cara biasa (lewat
rumus macam =A4/B4*100 atau function seperti =MAX(C:C)), dalam MS
Excel dibekali juga dengan kemampuan programming, yaitu lewat Macro.
Sebuah bentuk bangunan mungkin dibuat dari beberapa
pilihan jenis material seperti baja, beton, kayu, kaca atau bahan lainnya.
Setiap bahan tersebut mempunyai karakteristik masing-masing. Ilmu bidang
struktural mempelajari sifat-sifat material itu sehingga pada akhirnya dapat
dipilih material mana yang cocok untuk jenis bangunan tersebut. Dalam bidang
ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan dengan perencanaan struktur bangunan,
jalan,
jembatan,
terowongan dari pembangunan pondasi
hingga bangunan siap digunakan.
STRUKTUR, cabang yang mempelajari masalah
struktural dari material yang digunakan untuk pembangunan. Beberapa pilihan
jenis materialbangunan diantaranya: baja, beton, kayu, kaca atau bahan
lainnya. Dalambidang ini dipelajari lebih mendalam hal yang berkaitan
denganperencanaan struktur bangunan, jalan, jembatan, terowongan dari
pembangunan pondasi hingga bagunana siap digunakan.
Gambar 1.4.
Macam pekerjaan konstruksi teknik sipil
2.2 PERAN
ANALISIS STRUKTUR
Analisis Strukturbukan merupakan
tahapan akhir dalam proses perancangan, analisis struktur merupakan alat yang digunakan
untuk mendukung proses perancangan. Tujuan utama dari analisis struktur adalah
untuk membantu perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting
dalam proses perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah
struktur pada beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur
tersebut uang berupa :
·
Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk konfigurasi struktur
·
Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur : gaya aksial, gaya
geser, momen lentur dan momen torsi.
2.2.1 Gambar Struktur Bangunan
2.3 Struktur Beton
2.3.1 Beton Bertulang
Beton
kuat terhadap tekan, teapi lemah terhadap tarik. Oleh karena itu , perlu
tulangan untuk menahan gaya tarik untuk yang memikul beban- beban yang bekerja
pada beton. Adanya tulangan sring kali digunakan untuk memperkuat daerah tekan
pada penampang balok. tulangan baja tersebut perlu untuk beban-beban berat
dalam hal untuk mengurangi lendutan jangka panjang.
Sebagai tambahan
, struktur beton harus cukup mampu
menerima kondsi beban kerja dalam kaitan agar memperoleh kekuatan cadangan yang
diperlukan untuk menahan beban batas.
2.3.2 Jenis dan sifat baja
tulangan
Baja tulangan beton terdiri dari batng, kawat,
dan jaring kawat baja las yang seluruhnya dirakit sesuai standar ASTM.
Sifat-sifat terpenting baja tulangan adalah sebagai berikut ;
1. Modulus Young, Es
2. Kekuatan Leleh, f y
3. Kekutan Batas, fu
4. Mutu Baja yang Ditentukan
5. Ukuran atau diameter batang atau kawat
Untuk menambah lekatan
antara beton dengan baja, dibuat bentuk ulir pada permukaan sesuai spesifikasi ASTM.
Pembentukan ulir terdebut harus mrmenuhi spesifikasi ASTM A16-76
agar dapat diterima sebagai batang-batang ulir. Untuk memperoleh batang
ulir maka batang dlilit kawat sesuai dengan bentuk yang diinginkan lalu dipres.
Kecuali untuk dipakai sebagai tulangan spiral pada kolom, hanya batang ulir,
kawat ulir,atau kawat bentukan dari kawat ulir maupun polos yang dapat digunakan
dalam beton bertulang.
Untuk mutu baja 40,60, dan 80. Angka – angka
tersebut merupakan kekuatan leleh baja tulangan 40000,60000, an 80000 psi (
masing-masing 276, 345, dan 517 N/mm2 ), dan pada umumnya mempunyai
titik leleh yang jelas , nilai kekuatan lelahnya diambil jelasnya diambil
sebagai kekuatan pada saat regangannya 0,005 untuk mutu baja 40 dan 60 serta
0,0035 untuk baja mutu 80. kekuatan tarik batas untuk mutu baja 40,60,dan 80
adalah 70000, 90000, 100000 psi ( 483, 621, dan 690 N/mm2) dan
berapa jenis baja dapat dilihat pada
table 2.1 persentase perpanjangan pada keadaan fracture yang bergantung pada
mutu baja, diameter batang, dan cara-cara pembuatannya bervariasi dari 4,5 %
sampai 12 % untuk suatu panjang terukur 8 in ( 203,2 mm ).
Untuk hampir semua
baja, perilakunya diasumsikan sebagai elastplatis dan modulus Young diambil
sebesar 29 x 106 psi ( 200 x
106 Mpa ).
te Institute (ACI).
2.3.3
Sistem – sistem Struktur Beton
Setiap struktur
mertupakan perpaduan antara asitektur dan teknik (rekayasa) sehingga memenuhi
fungsi tertentu. bentuk dan fungsi sangat erat kaitannya dan struktur yang
terbaik adalah salah satu yang paling dapat memenuhi kebutuhan calon pemakai
disamping serviceable, menarik dan
menghemat biaya dari segi ekonomi walaupun hampir semua struktur dirancang
jangka waktu 50 tahun., struktur beton yang dibuat dari campuran beton yang
baik tercatat mempunyai masa hidup yang lebih lama.
Banyak bangunan
berciri khas, yang berstruktur beton, dibuat dengan rancangan struktur yang
mempunyai nilai seni dan pengetahuan mengenai desain structural, disertai
dengan kejujuran logika dengan imajnasi. bangunan dengan sistem beton tersebut,
antara lain terminal TWA, New York, Terminal Newark, New jersey, Symphony Hall,
Melbourne, Chicago’s Marina Tower dan Water Tower Place, dan The Dallas Super
Dome adalah contoh-contoh dari hasil perpaduan antara bentuk dan fungsi yang
didukung oleh perhitungan yang cermat. gambar-gambar dari beberapa bangunan
yang mempunyai cirri khas tersebut.
Sistem – sistem beton
diatas dibentuk dari berbagai elemen struktur beton yang bila dipadukan
menghasilkan suatu sistem menyeluruh. secara garis besar komponen-komponennya
dapat diklasifiksikan atas (1) slab, (2)
balok, (3) kolom, (4) dinding dan (5) fundasi.
2.3.4 Slab
slab
adalah elemen horizontal utama yang menyalurkan beban hidup maupun beban mati
kerangka pendukung vertical dari suatu sisten struktur. elemen tersebut dapat
berupa slab diatas balok atau Waffel slab, flat slab (slab tanpa balok
yang bertumupuk langsung pada kolom), atau slab komposit diatas joist.
elemen-elemen tersebut dapat dibuat sehingga bekerja dalan satu arah (slab satu
arah) atau bekerja dalam dua arah yang saling tegak lurus (slab dua arah dan
flat pelat).
2.3.5 Balok
Balok adalah sistem
struktur yang menyalurkan beban-beban tributary dari slab lantai kekolom penyangga yang vertical. pada umumnya elemen
balok dicor secara monolit dengan slab dan structural ditulangi dibagian bawah,
atau dibagian atas dan bawah. karena balok dicor secara monolit dengan slab,
maka elemen tersebut membentuk penampang balok T untuk tumpuan dalam dan balok
L untuk tumpuan tepi.
2.3.6
Kolom
Kolom adalah elemen
vertical yang memikul sisten lantai structural. elemen ini merupakan elemen
yang mengalami tekan dan pada umumnya disertai dengan momen lentur. kolom
merupakan unsur terpenting dalam peninjajuan keamanan struktur. jika sistem
struktur mempunyai elemen tekan yang horizontal, elemen ini disebut
balok-kolom.
2.3.6
Dinding
Dinding adalah penutup
vertical rangka bangunan. biasanya tidak harus terbuat dar beton, tetapi
terbuat dari material yang secara estetis memenuhi kebutuhan fungsional dan
bentuk suatu sistem struktur. Selain itu dinding beton structural sering
digunakan sebagai dinding fundasi, dinding tangga, dan dinding geser yang dapat
memikul beban angin horizontal dan beban akibat gempa.
2.3.7
Fondasi
Fondasi adalah elemen
beton structural yang meneruskan beban dari struktur diatasnya ketanah yang
memikulnya. fondasi dapat mempunyai berbagai bentuk, dan yang paling sederhana
adalah fondasi setempat. Fondasi jenis ini dapat dipandang sebagai pelat
terbalik yang menruskan beban merata dari tanah kekolom. Bentuk fundasi lainnya
adalah tiang-tiang yang dipacangkan ketanah, fondasi gabungan yang memikul
lebih dari satu kolom, fondasi telapak, dan fondasi rakit yang pada dasarnya
adalah konstruksi slab dan balok terbalik.
Hasil analisis dan
desain suatu struktur harus disajikan dalam bentuk yang sesuai dan standar agar
pelaksana dapat menggunakannya untuk membangun seluruh sistem. dengan demikian
pengetahuan untuk membaca gambar kerja juga sangat diperlukan.
2.4
Keandalan dan Keamanan Struktural Komponen
Beton
Tiga kemajuan yang
dicapai dalam dasawarsa terakhir mempunyai banyak pengaruh terhadap prosedur
desain saat ini dan masa yang akan datang. Ketiganya adalah kemajuan pesat
dalam kemajuan analitis ekspermental elemen beton, pendekatan secara teori
kemetakan terhadap interpretasi perilaku, dan tersedianya alat hitung yang
dapat dengan cepat menganalisis keamanan dan keandalan sistem. sampai kini
hampir semua factor keamanan dalam desain mempunyai latar belakang empiris yang
berdasarkan pengalaman, dan pengetahuan mengenai keruntuhan dan sifat-sifat
beton, maka factor keamanan juga semakin di sesuaikan dan dalam banyak hal
menjadi lebih rendah.
A. L. L. Baker pada
tahun 1956 mengusulkan suatu metode yang sederhana untuk menentukan factor
keamanan berdasakan evolusi teori kementakan. metode ini menharapkan para
perencana mempunyai pemikiran yang kritis mengenai batas-batas keamanan dalam
desain. pada metode ini berbagai factor mempengaruhi Wt untuk berbagai factor pengerjaan, kondisi pengerjaan, hasil
keruntuhan, dan kapasitas tahanan.
2.5 Struktur baja
2.5.1
Baja Tulangan Beton
Berdasarkan bentuknya,
baja tulangan beton dibedakan menjadi 2 (dua) jenis :
•
Baja tulangan beton polos adalah baja tulangan
beton berpenampang bundar dengan permukaan rata tidak bersirip, disingkat BjTP.
•
Baja tulangan beton sirip adalah baja tulangan
beton dengan bentuk khusus yang permukaannya memiliki sirip melintang dan rusuk
memanjang yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya lekat dan guna menahan
gerakan membujur dari batang secara relatif terhadap beton, disingkat BjTS.
2.5.2 Hubungan
Tegangan-Regangan Baja
Jika suatu benda di
tarik, maka akan mulur (extension), terdapat hubungan antara pertambahan
panjang dengan gaya yang diberikan. Jika gaya persatuan
luasan disebut tegangan
dan pertambahan panjang disebut regangan, maka hubungan ini dinyatakan dengan
grafik tegangan dan regangan (stress-strain graph)
2.5.3 Tegangan Leleh
Tegangan leleh (fy)
bermanfaat untuk menghitung penampang lentur, lentur dengan gaya normal, dan
gaya geser lentur pada penampang beton bertulang. Dalam persamaan keseimbangan
terhadap kuat tekan beton, besarnya tegangan leleh harus diketahui.
Besarnya tegangan leleh
baja (fy) dibagi menjadi empat kelompok, dengan kisaran sebagai
berikut:
•
Carbon Steels, tegangan leleh 210 - 280
Mpa.
•
High - strength low alloy steels, tegangan leleh 280 - 490
Mpa.
•
Heat- treated carbon and high-strength low alloy
steels, tegangan leleh 322 - 700 Mpa.
•
Heat-treated constructional alloy steels, tegangan leleh 630 - 700
Mpa.
Cara menghitung luas
penampang nominal, keliling nominal, dan berat nominal adalah sebagai berikut :
Luas Penampang Nominal (Ln)
LN = 0,784 x
/ 100
Dimana :
Ln
= Luas penampang nominal (cm2)
d
= diameter nominal (mm)
Keliling Nominal (K)
K = 0,3142 x d (mm)
Dimana :
K
= Keliling nominal (mm)
d = diameter nominal (mm)
Berat Nominal (W)
W = 0,785 x Ln (kg./m)
Dimana :
W = Berat nominal (Kg./m)
Ln
= Luas penampang nominal (cm2)
2.6 Uji Sifat Mekanis Baja
Tulangan
Dalam pengujian sifat
mekanis baja tulangan beton digunakan rumus-rumus perhitungan berikut ini :
Tegangan Leleh (fy)
fy = Q / So (
kg/mm² ).
Dimana :
Q = beban pada batas ulur ( kg )
So
= luas penampang batang tulangan ( mm² )
Kekuatan tarik (fmax)
fmax = P
/ So ( kg/mm² ).
Dimana :
P = beban maksimum ( kg )
So
= luas penampang batang tulangan ( mm² )
Regangan (e)
e = Lu –
Lo /
Lo x 100 %.
Dimana :
e = regangan ( % )
Lu
=panjang batang setelah ditarik ( mm )
Lo
=panjang batang semula ( mm ) = 8 x diamater penampang
BAB IV
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
·
Struktur adalah bagaimana bagian-bagian dari sesuatu berhubungan satu dengan
lain atau bagaimana sesuatu tersebut disatukan. Struktur adalah sifat fundamental bagi
setiap sistem.
Identifikasi suatu struktur adalah suatu tugas subjektif, karena tergantung
pada asumsi kriteria bagi pengenalan bagian-bagiannya dan hubungan
mereka. Karenanya, identifikasi kognitif suatu struktur berorientasi tujuan dan tergantung
pada pengetahuan
yang ada. Menurut Prof. Benny H. Hoed, struktur adalah bangun (teoritis) yang
terdiri atas unsur-unsur yang berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan.
Struktur ada struktur atas, struktur bawah. Struktur mempunyai sifat:
Totalitas, Transformatif, Otoregulatif
·
Tujuan utama dari analisis struktur adalah untuk
membantu perancang struktur dalam membuat keputusan-keputusan penting dalam
proses perancangan. Hasil dari suau analisis struktur pada sebuah struktur pada
beban-beban yang bekerja padanya adalah respon dari struktur tersebut uang
berupa :
1. Perubahan posisi elemen-elemen atau bentuk
konfigurasi struktur
2. Gaya-gaya internal pada elemen-elemen struktur
: gaya aksial, gaya geser, momen lentur dan momen torsi.
3.2 Saran
Saran terhadap makalah ini adalah
sekiranya dapat memberikan masukan dan kritik demi kesempurnaan makalah ini
agar dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat tentang
Komentar
Posting Komentar